Selasa, 26 April 2011

Gaya Hidup di Jerman


Nama : Ary Nurhayati S.Pd
Alamat : Seroja, Bekasi Utara
TTL : Jakarta, 12 November 1979
Pekerjaan : Guru Bahasa Jerman di SMAN 12 Jakarta
Pendidikan : S1 Deutsch Universitas Negeri Jakarta 2003
Pengalaman : 2 bulan di Berlin pada tahun 2009 dalam rangka beasiswa dari Goethe Institut


1. Bagaimana sistem pendidikan Jerman berdasarkan tingkatannya?
Dari Grundschule mereka akan masuk ke Gymnasium. Di tingkat 4 Gymnasium mereka harus memilih antara Haubschule, Gymnasium, Realschule yang setara dengan kelas 5 atau 6 SD. Di Gymnasium mereka akan ujian untuk masuk Universitas, untuk Realschule biasanya mereka akan lanjut ke pekerjaan.

2. Bagaimana aktivitas sehari-hari pelajar di Jerman?
Selama 2 bulan di Jerman saya kurang berinterakasi dengan pelajar, tapi yang saya tahu dan baca pelajar itu, mereka belajar dari jam 8 sampai dengan jam 2. Setelah itu mereka
biasa menghabiskan waktu di Jugendzentrum, di Jugendzentrum biasanya mereka mengerjakan PR, ada yang berolahraga. Jugendzentrum tempat mereka menghabiskan waktu sepulang sekolah. Ada yang tetap tinggal di sekolah untuk mengerjakan tugas.

3. Bagaimana pengelolaan sampah di Jerman?
Pengelolaannya sangat disiplin. Dilakukan dengan cara dibagi-bagi jenisnya. Dari rumah sampah sudah dipilah, di setiap komplek disediakan 4 tong besar berbeda menurut jenis sampahnya. Setiap pagi sampah tersebut selalu diambil sehingga tidak bau.

4. Adakah olahraga yang paling digemari di Jerman?
Saya tidak tahu olahraga yang paling digemari di Jerman. Setiap orang menyukai olahraga yang berbeda-beda

5. Bagaimana cara masyarakat Jerman menjaga kesehatannya?
Dengan berolahraga dan pola makannya yang sehat

6. Bagaiman dengan pola makan masyarakat Jerman?
Teman serumah saya di Jerman, seorang wanita berumur sekitar 40 tahunan, dia selalu sarapan buah atau roti bertekstur keras yang terbuat dari gandum minumnya susu atau teh. Untuk makan siang, jenis makanannya beragam ada yang makan buah, roti, pasta. Tidak ada menu wajib. Sedangkan untuk makan malam biasanya mereka makan daging dan kentang.

7. Bagaimana dengan penggunaan kendaraan di Jerman?
Mereka jarang menggunakan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi biasanya digunakan pada akhir pekan. Di hari-hari biasa mereka lebih suka menggunakan transportasi umum, karena transportasinya mudah. Mereka juga lebih suka berjalan kaki dan bersepeda. Di sana juga ada jalur khusus sepeda dan kepentingan sepeda di dahulukan

8. Bagaimana masyarakat Jerman menghabiskan waktu akhir pekannya?
Yang saya perhatikan biasanya orang tua membawa anaknya bermain. Biasanya ayah yang berperan membawa anaknya bermain. Yang saya dengar disana yang lagi in, waktu luang untuk ibu. Benar-benar ibu diberikan waktu luang untuk istirahat di rumah atau kemana saja. Biasanya ayah membawa anaknya ke Park atau tamasya ke luar kota. Intinya pada akhir pekan masyarakat Jerman sangat meanfaatkannya.

9. Dari segi kependudukan, adakah batasan memiliki anak?
Ketika saya disana sedang digalakan agar setiap pasangan menikah memiliki anak. Mereka kekurangan generasi muda. Mereka sudah mulai bingung siapa yang akan membiayai pensiunan kira-kira dalam 15 tahun mendatang, karena pekerja sekarang adalah yang membiayai pensiunan yang sekarang.

10. Adakah ciri khas yang paling menonjol dari sopan santun masyarakat Jerman?
Sebagai contoh ketika membuka pintu, jika mereka ada di depan kita, terutama laki-laki, mereka akan menahan pintu untuk kita. Mereka akan melihat kebelakang terlebih dahulu apakah ada orang atau tidak. Jika ada orang mereka akan menahan pintu terlebih dahulu, tidak langsung menutupnya. Yang kedua ketika kita kesenggol mereka langsung melihat dan meminta maaf. Kepekaan sensitifitas mereka tinggi, berbeda dengan orang Indonesia. Yang ketiga saya sebagai orang asing disana merasa sangat dihargai

11. Apakah perbedaan yang paling mencolok antara budaya masyarakat Jerman dan masyarakat Indonesia?
Budaya tertib, disiplin, peduli kebersihan dan etos kerja yang tinggi.

Senin, 11 April 2011

Mengenal R.A. Kartini lewat film

Tanggal 22 April yang kita kenal sebagai hari Kartini biasanya hanya diisi dengan karnaval baju adat, pawai dan kegiatan lainnya yang sering kita lakukan sejak masih TK. Namun, sadarkah kita akan arti dari kegiatan-kegiatan tersebut? Dan apakah kegiatan-kegitan tersebut sudah membuat kita semakin mengenal R.A. Kartini? Selain dari buku-buku sejarah, ada media lain yang dapat membuat kita semakin mengenal R.A. Kartini. Media tersebut adalah FILM. 

R.A. Kartini adalah sebuah film drama perjuangan Indonesia yang diproduksi pada tahun 1984. Film yang disutradarai oleh Sjumandjaja ini dibintangi antara lain oleh Yenny Rachman, Bambang Hermanto dan Adi Kurdi.

Sinopsis
Film ini mengisahkan tentang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak kaum wanita Indonesia yang pada saat itu masih belum disetarakan dengan hak-hak kaum pria dalam hal mendapatkan pendidikan dan sebagainya (emansipasi wanita).

Buku
Film ini diterbitkan berdasarkan isi dari buku 'Biografi Kartini' yang ditulis oleh (alm.) Sitisoemandari Soeroto.

Identitas Film R.A. KARTINI


Sutradara            : Sjumandjaja
Produser             : PT Nusantara
Pemeran             : Yenny Rachman
    Bambang Hermanto
    Adi Kurdi
    Nani Widjaya
    R.M. Wisnoe Wardhana
    Swandari Wardhana
    Chintami Atmanegara
Musik oleh          : Sudharnoto
Sinematografi      : Soetomo Ganda Soebrata

Saat ini untuk menonton film R.A Kartini melalui media VCD atau DVD mungkin akan sangat sulit, namun kita dapat menontonnya melalui YouTube.

Selamat Menonton :)